Tangisku Jalan Kebahagianku (Curhatku 2)

Ditulis : Ana Dwi Wahyuni

Dikala sinar mentari begitu terlihat indah
Begitu sejuk dipandang
Yang terngiang adalah sebuah kebahagiaan
Tapi tatkala sang mentari mulai menyembunyikan kecerahan
Jiwa kembali pada kehampaan

hampa... hampa... dan hampa...
Tiada hari tanpa sebuah tangisan
Tiada hari tanpa sebuah kesedihan..
Walau demikian banyak bunga yang bermekaran
Untuk menghibur diri ini nan duka...
tapi semua itu sia-sia
Bagai terhempas angin berkala..

Namun ku tersadar bahwa jiwa ini harus bertahan
Raga ini harus terus bermanfaat bagi orang lain
Otak ini harus bisa berfikir
Akal ini harus bisa menentukan mana yang baik dan buruk
Untuk kehidupan yang akan datang

Aku tersadar kita akan terjebak selamanya
Manakala tak mau berusaha melepasnya

Dengan penuh kesabaran
Dengan penuh keikhlasan aku harus bertahan
untuk orang disampingku..
Untuk orang disekelilingku..
Untuk kebahagian ku dan kebahagiaan mereka

Karena tangisku adalah jalan menuju kebahagiaanku
tangis ku adalah jalan menuju kebahagiataan mereka
Maka harus kuat menjalaninya
untuk mencapai kebahagiaan yang sebenarnya
dengan selau mengingat-Mu Tuhan ku Yang Maha Esa