Kamis, 12 Maret 2015



 SEJARAH KODIFIKASI HADITS


Sejarah Perkembangan Hadits pada masa Rosullulah SAW, masa Khulafaur Rosyidin dan sebagian besar pada masa Bani Umayah hingga akhir abad pertama hijriyah, hadits-hadits Nabi itu tersebar dari mulut ke mulut (lisan). Masing-masing riwayat meriwayatkan berdasarkan kepada kekuatan hafalannya. Karena, pada zaman nabi, beliau tidak memerintahkan untuk menulis hadits karena takut tercampur dengan al Qur’an dan takut mengganggu konsentrasi sahabat yang menulis al Qur’an.
Barulah pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz yangdinobatkan pada tahun 99 H.Beliau punya inisiatif untuk membukukan hadits. Karena pada masa itu perawi atau para bendaharawan hadits bertambah hari semakin berkurang karena banyak yang meninggal dunia. Maka berserulah khalifah untuk segera membukukan Hadits. Beliau menyuruh Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm yang pada waktu itu sebagai gubernur madinah menyeru kepada Muhammad bin Syihab al-Zuhri untuk menulis hadits yang dinilai sebagai orang yang banyak mengetahui tentang Hadits.
 Mereka semua lakukan untuk memelihara Sunah Rasul dan untuk menetapkan garis pemisah antara hadits yang shahih dan dho’if, antara hadits-hadits yang ada asal usulnya dengan hadits-hadits yang semata-mata maudu’.Penulisandan pengkodifikasian Hadits berakhir sampai tahun 659H, setelah itu sampai sekarang tidak ada lagi kegiatan dari para ulama’ dalam bidang hadits, kecuali membaca dan memahami hadits. Hasil daripada usaha ulama-ulama hadits ini adalah banyaknya karya atau kitab-kitab yang dapat menjadi panduan dan rujukan umat Islam hingga sekarang.

Baca juga link 
Sejarah kodifikasi hadits
Perkembangan hadits masa rasulullah SAW 
Perkembangan Hadits masa sahabat  
Perkembangan hadits masa tabi'in   
Masa pembukuan hadits
Macam-macam kitab hadits beserta penyusunannya

Macam-macam Kitab Hadits beserta Sistematika Penyusunannya
Penulisan kitab-kitabHaditsselalu berkembang dan mempunyai cara dan corak yang berbeda-beda, terutama dalam sistematikanya. Para pengkaji dan penelitiHaditsyang datang kemudian telah mengelompokkan kitab-kitabHaditsyang bervariasi tersebut ke dalam beberapa kelompok. Secara garis besar sebagai berikut :[1]
1.    Kitab-kitabHaditsyang Disusun Berdasarkan Bab (al-Asnaf)
Teknik penyusunan kitab jenis ini adalah mengumpulkan Hadits-haditsyang memiliki tema yang sama menjadi satu judul umum yang mencakupnya; seperti Kitāb as-Salāh, Kitāb az-Zakāh, dan Kitāb al-Buyū’. Kemudian Hadits-haditsnya dibagi-bagi menjadi beberapa bab. Masing-masing bab mencakup satu atau beberapaHaditsyang berisi masalah juz’iyyah. Setiap bab diberi judul yang menunjukkan temanya, seperti bab Miftāh as-Salāh at-Tahūr.
Penyusunan kitab-kitab berdasarkan bab diantaranya sebagai berikut:
a.       Al-Jawāmi’
Kitab Al-Jawāmi’ menurut istilah para Muhaddisin adalah kitabHaditsyang disusun berdasarkan bab dan mencakup Hadits-haditsberbagai sendi ajaran Islam dan sub-subnya. Secara garis besar isinya mencakup tentang aqidah, ibadah muamalah, perjalanan hidup Nabi saw, perbudakan, fitnah, dan berita hari kiamat. Contohnya : al-Jāmi’ as-Sahīh karya al-Bukhari, al-Jāmi’ as-Sahīh karya Imam Muslim. Dan al-Jāmi’ karya Imam at-Turmudzi
b.      As-Sunan
Kitab Sunan adalah kitab-kitab yang menghimpun Hadits-haditshukum yang marfu’ dan disusun berdasarkan bab-bab fiqh. Kitab jenis ini hanya memuat Hadits-haditstertentu bukan semua aspek ajaran Islam. Kitab sunan memuatHaditsshahih, hasan dan daif. Kitab-kitab sunan yang masyhur adalah sunan Abi Dāwud, Sunan At-Turmudzi, Sunan An-Nasā’i, dan Sunan Ibnu Mājah.
c.       Al-Musannafāt
Yaitu kitabHaditsyang disusun berdasarkan bab-bab fiqh akan tetapi mencakupHaditsmawqūf,Haditsmaqtū’, disatukan denganHaditsmarfū’, Kitab musannaf yang terkenal adalah musannaf Abdur Razzāq bin Hammām as-Sahanī. Dan musannaf Abū Bakar bin Abū Syaibah.
d.      Al-Mustadrakāt
Al-Mustadrakāt merupakan kitabHaditsyang memuat Hadits-haditsyang tidak dimuat dalam kitab-kitab tertentu yang sebenarnya Hadits-haditstersebut memenuhi syarat yang dipegangi oleh penulis kitab tersebut. Kitab al-Mustadrak yang terkenal adalah kitab al-Mustadrak ‘alā As-Sahīhaini karya Al-Hakim Al-Naisaburi (321-405 H) dan Kitab Al-Ilzamāt karya Al-Dar Quthni (306-385 H).
e.       Al-Mustakhrajāt
Al-Mustakhrajāt merupakan kitabHaditsyang memuat Hadits-haditsyang diambil dari kitabHaditslain yang oleh penulisnya diriwayatkan dengan sanad sendiri, bukan dengan sanad yang serupa dengan sanad kitab semula. Kitab Al-Mustakhraj yang masyhur adalah kitab Mustakhraj atas sahihain atau salah satunya. Kitab yang paling banyak dibuat kitab mustkharajnya ialah sahīh bukhārī dan sahīhmuslim.
2.    Kitab-kitabHadits yang disusun berdasarkan urutan nama-nama sahabat
Teknik penyusunan Hadits ini sangat membantu dalam mengetahui jumlah dan jenisHaditsyang diriwayatkan oleh para sahabat dari Nabi saw. Dan mempermudah pengecekannya. Dan keberadaan kitab seperti ini sangat berfaidah bagi pencarian sumberHaditsyang telah diketahui nama sahabat yang meriwayatkannya.
Kitab-kitabHaditsyang disusun berdasarkan nama-nama sahabat ini ada dua macam, yaitu:
a.    Kitab Musnad
Kitab musnad adalah kitabHaditsyang disusun berdasarkan urutan nama sahabat. Urutan sahabat itu ada kalanya disusun berdasarkan urutan huruf hija’iyah, ada kalanya berdasarkan urutan waktu masuk islamnya, dan ada kalanya berdasarkan keluhuran nasabnya. Kitab musnad yang paling masyhur dan paling tinggi martabatnya adalah Al-Musnad karya Al-Imam Ahmad bin Hambal.
b.   Al-Atrāf
Kitab al-Atrāf adalah kitab-kitab yang disusun untuk menyabutkan bagianHaditsyang menunjukkan keseluruhannya, biasanya di dalamnya dituliskan pangkal-pangkalHadits saja, lalu disebutkan sanad-sanadnya pada kitab-kitab sumbernya. Sebagian penyusun menyebutkan sanadnya dengan lengkap, dan sebagian lainnya hanya menyebutkan sebagiannya. Kitab-kitab ini tidak memuat matanHadits secara lengkap, dan bagian hadits yang dimuat pun tidak pasti bagian dalam arti tekstual.
3.    Al-Ma‘ājim
Al-Ma‘ājim menurut para muhaddisin adalah kitab Hadits yang disusun berdasarkan susunan guru-guru penulisnya yang kebanyakan disusun berdasarkan urutan huruf hija’iyah (alfabetis). Beberapa kitab mu’jam yang terkenal ada tiga buah yaitu  kitab mu’jam karya Al-Muhaddis al-Hafizh al-Kabir Abu Al-Qasim Sulaiman bin Ahmad al-Thabrani (W.360 H). Ketiga kitab mu’jam itu adalah: al-Mu’jam al-Sagīr, al-Mu’jam al-Ausat, dan al-Mu’jam Al-Kabīr.
4.    Kitab-kitab yang disusun berdasarkan urutan awal Hadits
Yaitu kitab-kitab Hadits yang menyebutkan beberapa kata awal setiap Hadits yang disusun berdasarkan urutan mu’jam. Jadi dimulai dengan Hadits yang diawali dengan huruf alif, lalu Hadits yang diawali dengan huruf ba’, dan seterusnya. Kitab seperti ini memberikan banyak kemudahan bagi orang yang menelaahnya. Akan tetapi, terlebih dahulu harus diketahui dengan pasti huruf awal setiapHadits yang dicari sumbernya itu.
5.    Kitab-kitab Himpunan Hadits
Yaitu kitab-kitab yang disusun untuk menghimpun Hadits dari sejumlah kitab sumber Hadits. Kitab-kitab jenis ini disusun dengan dua cara yaitu :
a.    Kitab Hadits yang berdasarkan urutan bab
b.   Hadits-hadits yang disusun berdasarkan urutan huruf-huruf pertama pada mu’jam
1)      Kitab az-Zawā’id
Az-Zawāid merupakan kitab –kitabHaditsyang disusun untuk menghimpun Hadits-hadits yang tidak terdapat pada kitabHaditsyang lain. Salah satu ulama yang menyusun Kitab az-Zawā’id adalahMajma’ az-Zawā’id wa Manba’ al-Fawā’id oleh al-Hafizh Nuruddin Ali bin Abu Bakar al-Haitsami
2)      Kitab-Kitab Takhrīj
Yaitu kitab-kitab yang disusun untuk mentakhrij Hadits-hadits kitab tertentu. Di antara satu kitab takhrij yang penting adalah: 1) Nashbu Ar-Rāyah li Ahādis al-Hidāyah karya Jamaluddin Abu Muhammad Abdillah bin Yusuf al-Zaila’i al- Hanafi. Kitab ini merupakan takhrij Hadits-hadits kitab Hidayah, sebuah kitab fiqh mazhab Hanafi, yang disusun oleh Ali bin Abu Bakar al-Maghinani.
3)      Al-Ajzā’
Al-Ajzā’ merupakan kitab yang disusun untuk menghimpun Hadits-hadits yang diriwayatkan dari seorang perawi, baik dari kalangan sahabat maupun generasi setelahnya. Seperti Juz’HaditsAbi Bakar dan Juz’HaditsMalik.
4)      Al-Masyikhat
Al-Masyikhat adalah kitab-kitab yang disusun untuk menghimpun nama guru-guru penyusunnya,Haditsatau kitab yang mereka terima beserta sanadnya, berikut para penyusunnya. Di antara kitab yang paling masyhur adalah al-Nubdzat al-mustafad minal riwayat wa al-isnad. yang ditulis oleh al-Ra’aini.
5)      Al-‘Ilal
Al-‘Ilal adalah kitab-kitab Hadits yang disusun untuk menghimpun Hadits-haditsyang memiliki cacat, disertai penjelasan tentang kecacatannya. Penyusunan kitab ini membutuhkan ketekunan, kerja keras dan waktu yang panjang untuk meneliti sanad, memusatkan pengkajian dan mengulang-ngulanginya untuk mendapatkan sebuah kesimpulan.

Baca juga link 
Sejarah kodifikasi hadits
Perkembangan hadits masa rasulullah SAW 
Perkembangan Hadits masa sahabat  
Perkembangan hadits masa tabi'in   
Masa pembukuan hadits
Macam-macam kitab hadits beserta penyusunannya


[1]http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/12/macam-macam-kitab-hadis- -makalah.html