Kamis, 12 Maret 2015


Perkembangan Hadits Pada Masa Rasulullah SAW.

Rasulullah hidup ditengah-tengah masyarakat Sahabatnya. Mereka bertemu dan bergaul tanpa ada yang menghalangi. Seluruh perbuatan, ucapan dan tutur kata Nabi menjadi sasaran perhatian para sahabat. Segala gerak-gerik Nabi mereka jadikan sebagai pedoman hidup selain al-Qur’an. Sepanjang hidupnya Nabi menghabiskan waktuuntuk berdakwah, memberikan bimbingan, pengajaran dan sebagai teladan luhur bagi para sahabat dan umat Islam setelahnya.
1.      Cara Rasulullah Menyampaikan Hadits
Rasulullah adalah sebagai sumber Hadits bagi para sahabat, sehingga tidak ada jarak yang dapat mempersulit pertemuan mereka, baik dalam keadaan safar (perjalanan) ataupun muqim (ketika berdiam) pada masanya.
Cara Nabi Muhammad menyampaikan Hadits kepada para sahabat adalah:
a.    Pengajaran bertahap atau berangsur-angsur
b.   Disampaikan di tempat atau majlim al-ilm
c.    Melalui pendekatan dan pendidikan
d.   Haditsyang disampaikan tidak terlalu panjang (singkat, padat, jelas)
e.    Rasulullah Memberikan suri teladan dalam kehidupan sehari-hari
f.    Menyampaikan sabdanya dengan melihat situasi dan kondisi
g.   Mengajarkan kepada kaum wanita, seperti istri-istri Nabi atau kaum muslimat di majlis
h.   Menyampaikan kepada sahabat tertentu untuk disampaikan kepada sahabat lain atau melalui pidato ditempat terbuka.[1]
2.      Penyebaran Hadits pada Masa Rasulullah
Penyebaran Hadits dilakukan semenjak Rasulullah diutus untuk berdakwah sejak hari pertama. Awal mulanya penyebaran Hadits dilakukan secara diam-diam di Dar al-Islam yaitu Dar al Arqam dan selanjutnya secara terang-terangan.
Adapun yang dilakukan Rasulullah adalah dengan cara:
a.    Kesungguhan Rasulullah dalam berdakwah dan menyebarkan Islam
b.   Kesungguhan para Sahabat dalam mempelajari ilmu, menghafalnya dan menyampaikannya pada muslim yang lain
c.    Peran ummul mukminin r.a dalam bertabligh dan menyebarkan Sunnah kepada Istri-istri kaum muslimin
d.   Peran sahabat dalam bertabligh dan menyebarkan sunnah kepada istri mereka
e.    Penyebaran Hadits dilakukan sampai pusat – pusat pemerintahan Islam, bahkan ke pelosok suku-suku.[2]
3.      Penghafalan dan penulisan Hadits pada masa Rasulullah SAW.
Pada awalnya mayoritas sahabat hanya menghafal ajaran Rasulullah dan menyampaikannya dari mulut ke mulut tanpa menulisnya, tidak sebagaimana al Qur’an yang dianjurkan untuk ditulis oleh Rasulullah.Adapun hadits penulisannya kurang mendapat perhatian sehingga, para sahabat melakukan penulisan hadits secara tidak resmi karena tidak diperintahkan oleh Rosulullah.[3]Namun, ada sanggahan/komentar dari ibnu shalah dalam hal ini yaitu : “Sesungguhnya Rasulullah mengizinkan penulisan Hadits darinya yang ditujukan kepada orang yang khawatir akan lupa, dan beliau melarang menulis Hadits bagi mereka yang kuat hafalannya disebabkan memberatkan mereka dalam penulisan, atau beliau melarang penulisan karena khawatir akan tercampurnya dengan al-Qur’an. Namun beliau mengizinkan penulisan jika sudah aman dari tercampurnya antara al-Qur’an dan Hadits.[4]

Baca juga link 
Sejarah kodifikasi hadits
Perkembangan hadits masa rasulullah SAW 
Perkembangan Hadits masa sahabat  
Perkembangan hadits masa tabi'in   
Masa pembukuan hadits
Macam-macam kitab hadits beserta penyusunannya


[1] Mohammad Gufron dan Rahmawati. Ulumul Hadits: Praktis dan Mudah. Yogyakarta: Teras. 2013. Hlm. 22
[2]Ibid. Hlm. 24
[3]Muhammad Ahmad, dan Mudzakir. 2004. Ulumul Hadis. Bandung: Pustaka Setia. Hlm. 29
[4] Mohammad Gufron dan Rahmawati. Ulumul Hadits: Praktis dan Mudah. Yogyakarta: Teras. 2013. Hlm. 26


0 komentar :

Posting Komentar