KESURUPAN
TINJAUN PSIKOLOGI
Akhir-akhir ini kita sedang dihadapkan pada fenomena
mistis yang cukup mengguncang. Dimana beberapa waktu yang lalu begitu maraknya
tayangan mistis di berbagai televisi swasta. Dan kini,
fenomena yang sedang terjadi dan sangat fenomenal adalah fenomena kesurupan
massal yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Dan lebih mengherankan lagi,
peristiwa kesurupan massal itu pun bisa terjadi di komunitas sekolah yang
berbasis agama seperti Madrasah Tsanawiyah negeri (MTsN), atau sekolah-sekolah
yang dikelola oleh Ormas Islam (Muhammadiyah).
Kesurupan adalah
sebuah fenomena di mana seseorang berada di luar kendali dari
pikirannya sendiri. Beberapa kalangan mengganggap kesurupan disebabkan oleh
kekuatan gaib yang merasuk ke dalam jiwa seseorang.
Ada dua teori di balik peristiwa yang menimpa
para korban kesurupan massal ini. Pertama adalah teori yang menyatakan bahwa
yang menimpa korban kesurupan ini hanyalah sebuah gejala kejiwaan. Yang kedua
adalah teori yang menyatakan bahwa mereka mengalami kesurupan karena ada jin
yang merasuk ke dalam tubuh mereka (berdasarkan Al-Qur’an surah An-Naas).
Beberapa pendapat tentang kesurupan menurut para ahli psikologi
:
1. Prof. Dr.
Dadang Hawari, psikiater dari Universitas Indonesia, menjelaskan, kesurupan adalah
reaksi kejiwaan yang dinamakan reaksi disosiasi atau reaksi yang mengakibatkan
hilangnya kemampuan seseorang untuk menyadari realitas di sekitarnya, yang
disebabkan oleh tekanan fisik maupun mental (berlebihan). Tetapi kalau
kesurupannya massal, itu melibatkan sugesti. Reaksi disosiasi dapat terjadi
secara perorangan atau bersama-sama, saling memengaruhi, dan tidak jarang
menimbulkan histeria massal.
2. Prof. Dr. dr. H. Soewadi, MPH, Guru Besar Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Dia yakin kesurupan bukan disebabkan oleh masuknya makhluk halus, seperti jin, kuntilanak, atau lainnya. Soewadi memandang tekanan sosial sebagai biang kesurupan. Kesurupan, menurut ahli jiwa ini adalah gejala gangguan jiwa pada seseorang yang diikuti orang lain dan mengakibatkan hilangnya kepribadian yang asli.
3.Sartono Mukadis, pakar Psikologi Universitas Indonesia, munculnya fenomena kesurupan jika dilihat dari sudut pandang psikologi disebabkan oleh faktor labilitas kepribadian. “Yang terkena pada umumnya orang-orang yang labil dan yang mencari pegangan. Anak badung sekali pun biasanya tidak ada yang kena,” kata Sartono, seperti dikutip di detik.com (25/3/2006).
4. Menurut psikolog Setiyo Purwanto, S. Psi, MSi, dalam psikologi fenomena kesurupan itu bisa dijelaskan dalam tiga hal: pertama, keadaan disosiasi, saat seseorang seakan terpisah dari dirinya; kedua, histeria, saat seseorang tidak dapat mengendalikan dirinya, dan ketiga, split personality, saat diri seseorang tampil dengan beragam perilaku yang dimunculkan oleh “pribadi” yang berbeda
2. Prof. Dr. dr. H. Soewadi, MPH, Guru Besar Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Dia yakin kesurupan bukan disebabkan oleh masuknya makhluk halus, seperti jin, kuntilanak, atau lainnya. Soewadi memandang tekanan sosial sebagai biang kesurupan. Kesurupan, menurut ahli jiwa ini adalah gejala gangguan jiwa pada seseorang yang diikuti orang lain dan mengakibatkan hilangnya kepribadian yang asli.
3.Sartono Mukadis, pakar Psikologi Universitas Indonesia, munculnya fenomena kesurupan jika dilihat dari sudut pandang psikologi disebabkan oleh faktor labilitas kepribadian. “Yang terkena pada umumnya orang-orang yang labil dan yang mencari pegangan. Anak badung sekali pun biasanya tidak ada yang kena,” kata Sartono, seperti dikutip di detik.com (25/3/2006).
4. Menurut psikolog Setiyo Purwanto, S. Psi, MSi, dalam psikologi fenomena kesurupan itu bisa dijelaskan dalam tiga hal: pertama, keadaan disosiasi, saat seseorang seakan terpisah dari dirinya; kedua, histeria, saat seseorang tidak dapat mengendalikan dirinya, dan ketiga, split personality, saat diri seseorang tampil dengan beragam perilaku yang dimunculkan oleh “pribadi” yang berbeda
Keempat pakar kecuali Sartono Mukadis, menyimpulkan bahwa kesurupan
terjadi karena disosiasi. Dan Setiyo Purwanto menambahkannya dengan 2 poin.
Dalam hal ini Sartono Mukadis lebih mengarah pada awal terciptanya disosiasi,
yaitu Keadaan mental yang labil (labilitas kepribadian).
Penyebab kesurupan adalah masuknnya mahkluk lain dalam jiwa manusia
ketika manusia itu lemah. Dapat
disimpulkan juga bahwa fenomena kesurupan kadang atau bahkan sering kali
merupakan luapan emosi orang yang mengalaminya dalam rangka mengekspresikan
suatu beban yang mereka alami baik fisik maupun kejiwaan
Dalam
istilah kedokteran kesurupan disebut possession trans atau suatu kondisi
trans pemilikan yaitu terdapatnya perubahan tunggal atau episodic
keadaan kesadaran sesorang di mana dapat diketahui adanya pergantian identitas
pribadi dengan idenditas baru. Contohnya orang tersebut merasa menjadi orang
lain yang hidup ratusan tahun yang lalu atau menyebut dirinya mbah dll. Akibatnya,
orang tersebut mempunyai perilaku yang asing dan aneh. Perempuan memang relatif
gampang terkena kesurupan dan histeria, karena selain faktor emosi yang lebih
juga kemungkinan karena ada perbedaan hormonal dengan laki-laki.
Menurut
sudut Pandang Islam, fenomena
kesurupan dijelaskan Islam sejak awal. Penyebabnya, adalah gangguan jin jahat
dan setan. Hanya saja, jin dan setan itu hanya bisa menguasai orang-orang yang
tidak percaya atau ragu pada Allah.
Ibnu Taimiyah dalam Majmu Al Fatwa menyebutkan tentang fenomena ini: ”Jin yang masuk dalam tubuh seseorang itu akan menyebabkan dia berbicara dengan kata yang tidak runtut, tak lagi mengenali dirinya, bahkan untuk kasus yang parah, dia bisa membunuh unta tanpa dia sendiri menyadarinya.”
Al qur’an juga menyodorkan fakta tentang kesurupan. Hal ini tersebut dalam surat Al Baqarah ayat 275, ”Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena tekanan penyakit gila...”
Menurut Ustadz Abu Aqila, aktivis Bengkel Rohani, Dalam Al-qur’an surat al Falaq ayat 4
Artinya;
Ibnu Taimiyah dalam Majmu Al Fatwa menyebutkan tentang fenomena ini: ”Jin yang masuk dalam tubuh seseorang itu akan menyebabkan dia berbicara dengan kata yang tidak runtut, tak lagi mengenali dirinya, bahkan untuk kasus yang parah, dia bisa membunuh unta tanpa dia sendiri menyadarinya.”
Al qur’an juga menyodorkan fakta tentang kesurupan. Hal ini tersebut dalam surat Al Baqarah ayat 275, ”Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena tekanan penyakit gila...”
Menurut Ustadz Abu Aqila, aktivis Bengkel Rohani, Dalam Al-qur’an surat al Falaq ayat 4

“dan dari
kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,”
Disebutkan soal keberadaan tukang sihir yang mengembuskan
kejahatannya pada uqod atau buhul atau simpil/sarang setan. Nah, pada saat di
dalam tubuh ada sarang setan, mereka bisa masuk melalui pembuluh darah karena
di situlah letak simpul-simpul setan. Namun, tidak semua pembuluh darah bisa
dimasuki setan, kecuali tiga yang sangat sensitif.
Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa tiga titik itu adalah pembuluh darah yang menghidupkan potensi otak kecil manusia. Di titik itu, jika kita sering berpikir berlebihan sehingga tidak kuat menahan, hal itu bisa menimbulkan depresi. Ketika terjadi penegangan dalam pembuluh darah kita, maka melemahkan potensi elektro kita sehingga ada arus listrik dari golongan jin masuk dan mempengaruhi sehingga terjadi kesurupan. Yang kedua, terletak di pembuluh darah yang menghidupkan potensi khayalan. Sama halnya dengan yang pertama, jika itu menegang karena kita terlalu sering mengkhayal maka setan kemungkinan besar bisa masuk. Yang ketiga di pembuluh yang terletak di bawah telinga. Ini bisa menimpa mereka yang malas, kurang kreatif, tidak punya semangat hidup, cemas, dan putus asa.
Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa tiga titik itu adalah pembuluh darah yang menghidupkan potensi otak kecil manusia. Di titik itu, jika kita sering berpikir berlebihan sehingga tidak kuat menahan, hal itu bisa menimbulkan depresi. Ketika terjadi penegangan dalam pembuluh darah kita, maka melemahkan potensi elektro kita sehingga ada arus listrik dari golongan jin masuk dan mempengaruhi sehingga terjadi kesurupan. Yang kedua, terletak di pembuluh darah yang menghidupkan potensi khayalan. Sama halnya dengan yang pertama, jika itu menegang karena kita terlalu sering mengkhayal maka setan kemungkinan besar bisa masuk. Yang ketiga di pembuluh yang terletak di bawah telinga. Ini bisa menimpa mereka yang malas, kurang kreatif, tidak punya semangat hidup, cemas, dan putus asa.
Prediksi Togel HK Mbah Bonar 14 Januari 2020 Ayo Pasang Angka Keberuntunganmu Disini Gabung sekarang dan Menangkan Ratusan Juta Rupiah !!!
BalasHapus