AQIDAH
BAB I : IMAN KEPADA ALLAH
A.
Ta’rif Kepada Allah
Iman
artinya percaya atau yakin. Maksudnya percaya bahwa Allah itu ada. Adanya Allah
dapat dibuktikan dengan adanya makhluk ciptaannya yakni langit dan bumi serta
seisinya. Adanya Allah adalah Esa. Allah tempat mengadu dan memohon. Allah
tidak berbiak (tidak berrputra dan tidak diputrakan) dan tiada satupun yang
menandingi-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ikhlas
ö@è% uqèd ª!$# îymr& ÇÊÈ ª!$# ßyJ¢Á9$# ÇËÈ öNs9 ô$Î#t öNs9ur ôs9qã ÇÌÈ öNs9ur `ä3t ¼ã&©! #·qàÿà2 7ymr& ÇÍÈ
1.
Katakanlah
: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa”.
Maksudnya dzat Allah tidak terdiri dari beberapa unsur, tidak seperti air yang
terdiri dari hydrogen dan oksigen.
2.
Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Kita butuh apa saja mohonlah kepada-Nya (berdoa) yang disertai
dengan usaha. Karena usaha dan tawakal harus berdampingan. Segala sesuatu dapat
dengan ; Do’a, Usaha, Iman, dan Takwa
3.
Dia
tidak beranak dan tidak diperanakkan. Allah
tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, anggapan Tuhan berputra dan ada anak
Tuhan hanyalah anggapan orang Yahudi dan nasrani yang sangat keliru dalam
memandang ‘Uzair dan nabi Isa a.s. sebagai hamba dan utusan Allah.
4.
Dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. Karena
selain Allah semua adalah makhluk, maka tidak mungkin menyaingi sang Khalik
Kebenaran Allah adalah sebagai
satu-satunya Dzat yang berhak untuk disembah/di ibadahi, sebagaimana firman
Allah dalam surat Al-fatihah ayat 5, Al-mukminun ayat 23, Al-Maidah ayat 72,
dan Al-Anbiya’ ayat 61 :
x$Î) ßç7÷ètR y$Î)ur ÚúüÏètGó¡nS ÇÎÈ
Artinya : “Hanya
Engkaulah yang kami sembah dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan”
ôs)s9ur $oYù=yör& %·nqçR 4n<Î) ¾ÏmÏBöqs% tA$s)sù ÉQöqs)»t (#rßç7ôã$# ©!$# $tB /ä3s9 ô`ÏiB >m»s9Î) ÿ¼çnçöxî ( xsùr& tbqà)Gs? ÇËÌÈ
Artinya : Dan Sesungguhnya kami
Telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah
oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka
Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"
4n<Î)ur tûtïôtB óOèd%s{r& $Y6øyèä© 4 tA$s% ÉQöqs)»t (#rßç7ôã$# ©!$# $tB Nà6s9 ô`ÏiB >m»s9Î) ¼çnçöxî ( wur (#qÝÁà)Zs? tA$uò6ÏJø9$# tb#uÏJø9$#ur 4 þÎoTÎ) Nà61ur& 9ös¿2 þÎoTÎ)ur ß$%s{r& öNà6øn=tæ z>#xtã 5Qöqt 7ÝÏtC ÇÑÍÈ
Artinya : Dan kepada (penduduk)
Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. ia berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. dan janganlah kamu
kurangi takaran dan timbangan, Sesungguhnya Aku melihat kamu dalam keadaan yang
baik (mampu) dan Sesungguhnya Aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang
membinasakan (kiamat)."
ôs)s9 txÿ2 úïÏ%©!$# (#þqä9$s% cÎ) ©!$# uqèd ßxÅ¡yJø9$# ßûøó$# zOtótB ( tA$s%ur ßxÅ¡yJø9$# ûÓÍ_t7»t @ÏäÂuó Î) (#rßç6ôã$# ©!$# În1u öNà6/uur ( ¼çm¯RÎ) `tB õ8Îô³ç «!$$Î/ ôs)sù tP§ym ª!$# Ïmøn=tã sp¨Yyfø9$# çm1urù'tBur â$¨Y9$# ( $tBur úüÏJÎ=»©à=Ï9 ô`ÏB 9$|ÁRr& ÇÐËÈ
Artinya : Sesungguhnya Telah
kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih
putera Maryam", padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu
seorang penolongpun.
(#qä9$s% (#qè?ù'sù ¾ÏmÎ/ #n?tã Èûãüôãr& Ĩ$¨Z9$# öNßg¯=yès9 crßygô±o ÇÏÊÈ
Artinya : Mereka berkata:
"(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak,
agar mereka menyaksikan".
Iman kepada Allah adalah meng-esakan
Dzat-Nya, sifat-sifat-Nya dengan beribadah hanya kepada-Nya dan inilah Tauhid.
Tauhid kepada Allah meliputi dua hal yaitu :
1.
Tauhid
Rububiyah : berkeyakinan bahwa hanya
Allah satu-satunya pencipta alam semesta ini, yqng memelihara dan memberikan
hukukm-hukum-Nya.
2.
Tauhid
Uluhiyah : berkeyakinan
bahwa hanya Allah satu-satunya Dzat yang berhaj dan wajib disembah, di taati
dan dimohoni pertolongan.
Berdasarkan dua macam tauhid ini
seorang muslim wajib meyakininya dan mempraktekannya dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam surat An-Nisa ayat 136 :
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãYÏB#uä «!$$Î/ ¾Ï&Î!qßuur É=»tFÅ3ø9$#ur Ï%©!$# tA¨tR 4n?tã ¾Ï&Î!qßu É=»tFÅ6ø9$#ur üÏ%©!$# tAtRr& `ÏB ã@ö6s% 4 `tBur öàÿõ3t «!$$Î/ ¾ÏmÏFs3Í´¯»n=tBur ¾ÏmÎ7çFä.ur ¾Ï&Î#ßâur ÏQöquø9$#ur ÌÅzFy$# ôs)sù ¨@|Ê Kx»n=|Ê #´Ïèt/ ÇÊÌÏÈ
Artinya : Wahai orang-orang yang
beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang
Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat
sejauh-jauhnya.
Ayat tersebut menunjukkan bahwa orang beriman harus konsekuen, harus
melaksanakan apa yang diucapkan dan diyakininya itu dalam kehidupan yaitu
melakukan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, memperbanyak
amal sholeh dan menghindari perbuatan tercela.
Sebagai seorang mukmin kita wajib
menyakini dan mengimani adanya Allah dan sifat-sifat-Nya. Sifat-sifat Allah ada
yang wajib ada yang mustahil dan ada yang jaiz. Sifat-sifat yang wajib bagi
Allah ialah sifat-sifat yang pasti dan wajib ada pada Allah, antara lain :
1.
Allah bersifat Wujud (Ada)
Kita memang tidak dapat melihat Allah, tetapi menyaksikan ada dan
teraturnya ciptaan-nyayang berupa alam semesta, maka dengan akal pikiran yang
sehat, kita membenarkan bahwa alam semesta dan keteraturan gerak-geraknnya
pasti ada yang menciptakan dan mengaturnya. Tidak mungkin benda-benda itu ada
tanpa ada yang membuatnya, dan yang membuat alam dan seisinya itu pasti Allah
SWT. Kita wajib percaya bahwa Allah itu ada. Sebagaimana Allah berfirman dalam
QS Ali Imran ayat 62 dan QS Al baqarah ayat 163 :
¨bÎ) #x»yd uqßgs9 ßÈ|Ás)ø9$# ,ysø9$# 4 $tBur ô`ÏB >m»s9Î) wÎ) ª!$# 4 cÎ)ur ©!$# uqßgs9 âÍyèø9$# ÞOÅ3ysø9$# ÇÏËÈ
Artinya : Sesungguhnya Ini adalah kisah yang benar, dan tak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan Sesungguhnya Allah, dialah yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
ö/ä3ßg»s9Î)ur ×m»s9Î) ÓÏnºur ( Hw tm»s9Î) wÎ) uqèd ß`»yJôm§9$# ÞOÏm§9$# ÇÊÏÌÈ
Artinya : Dan
Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan dia yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.
2.
Allah bersifat Qidam (Dahulu)
Allah terdahulu artinya ada tanpa pemulaan, dahulunya Allah tidak
seperti dahulunya makhluk, kalau dahulunya makhluk misalnya manusia atau
lainnya itu ada permulaannya, yaitu dahulunya tidak ada kemudian menjadi ada
lalu akan tidak ada lagi. Allah terdahulu tidak didahului tidak ada tetapi
sejak dahulu sudah ada dan tanpa permulaan. Dia adalah pencipta alam semesta.
Tidak mungkin ciptaannya lebih dahulu dari penciptanya. Sifat ini disebut Qidam
artinya terdahulu atau awal. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al Hadid ayat 3
:
uqèd ãA¨rF{$# ãÅzFy$#ur ãÎg»©à9$#ur ß`ÏÛ$t7ø9$#ur ( uqèdur Èe@ä3Î/ >äóÓx« îLìÎ=tæ ÇÌÈ
Artinya : Dialah
yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin[1452]; dan dia Maha
mengetahui segala sesuatu.
3.
Allah bersifat Baqa’ (Kekal, Tetap Ada)
Allah pencipta dan pemelihara adalah kekal abadi, semua makhluk mempunyai
kelemahan, perubahan, perkembangan dan akhirnya musnah, berarti tidak kekal.
Segala sesuatu akan hancur, musnah kecuali Allah, sebagaimana firman Allah
dalam Qs Ar Rahman ayat 26-27 :
@ä. ô`tB $pkön=tæ 5b$sù ÇËÏÈ 4s+ö7tur çmô_ur y7În/u rè È@»n=pgø:$# ÏQ#tø.M}$#ur ÇËÐÈ
Artinya : Semua yang ada di bumi itu akan binasa.
Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
4.
Allah bersifat Mukhalafatu Lilhawaaditsi (Berbeda dengan Makhluk-Nya)
Perhatikan contoh berikut :
a.
Pembuat
jembatan pasti tidak akan sama dengan jembatannya
b.
Pembuat
HP pasti tidak sama dengan HP buatannya
c.
WR.
Supratman pasti tidak sama dengan lagu Indonesia Raya
Dari ketiga contoh diatas dapat disimpulkan bahwa antar pembuat dan
hasil buatannya pasti tidak sama baik fisik, sifat maupun tabiatnya, begitu
juga Allah tidak mungkin sama dengan makhlukNya. Sebaimana firman Allah dalam
QS Asy Syura ayat 11 :
ãÏÛ$sù ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 @yèy_ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& $[_ºurør& z`ÏBur ÉO»yè÷RF{$# $[_ºurør& ( öNä.ätuõt ÏmÏù 4 }§øs9 ¾ÏmÎ=÷WÏJx. Öäïx« ( uqèdur ßìÏJ¡¡9$# çÅÁt7ø9$# ÇÊÊÈ
Artinya : (Dia)
Pencipta langit dan bumi. dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula),
dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang
serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.
5.
Allah bersifat Qiyamuhu binafsihi (Berdiri Sendiri)
Allah berdiri sendiri artinya tidakmemrlukan bantuan dari kekuatan
orang lain dalam menciptakan dan memelihara alam jagat raya. Sebagaimna firman
Allah dalam QS Ali-Imran ayat 2 :
ª!$# Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd yÛø9$# ãPqs)ø9$# ÇËÈ
Artinya : Allah,
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. yang hidup kekal lagi
terus menerus mengurus makhluk-Nya.
6.
Allah bersifat wahdaniyah (Maha Esa)
Ke-Esaan Allah itu mutlak, artinya allah itu Esa Dzat-Nya, Esa
sifat-Nya, dan Esa dalam segala perbuatan-Nya. Esa Dzat-Nya berarti tidak
terdiri dari unsur-unsur. Esa sifat-Nya artinya bahwa semua sifat sempurna
Allah tidak dapat dipersamakan dengan sifat makhluk. Esa perbuatan-Nya artinya
bahwa Allah satu-satunya pencipta, pemelihara dan dalam perbuatan-Nya tidak
dicampuri oleh siapapun juga. Sebagimna firman Allah dalam QS Al-Ikhlas ayat
1-4 :
ö@è% uqèd ª!$# îymr& ÇÊÈ ª!$# ßyJ¢Á9$# ÇËÈ öNs9 ô$Î#t öNs9ur ôs9qã ÇÌÈ öNs9ur `ä3t ¼ã&©! #·qàÿà2 7ymr& ÇÍÈ
Artinya : Katakanlah:
"Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia."
7.
Allah bersifat Qudrat (Maha Kuasa)
Maksudnya Allah Maha Kuasa atas segala-galanya. Dia kuasa mencipta
dari tidak ada menjadi ada, kuasa menghidupkan dan mematikan, serta
memusnahkan. Dia kuasa memberi kekuasaan kepada seseorang yang dikehendaki dan
juga kuasa mencabut kekuasaan itu. Dia kuasa memuliakan tetapi juga kuasa
menghinakannya. Siapa yang menginginkan kekuasaan, kemuliaan hendaknya taqorubb
(mendekatkan diri) kepada Allah SWT. QS Al Mulk ayat 1 :
x8t»t6s? Ï%©!$# ÍnÏuÎ/ à7ù=ßJø9$# uqèdur 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« íÏs% ÇÊÈ
Artinya : Maha
Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
8.
Allah bersifat Irodah (Berkehendak)
Maksudnnya,
apa saja yang dikehendaki oleh allah pasti terjadi. Alam dengan segala seisinya
terjadi karena kehendak Allah sendiri, bukan kehendak makhluk lain. Tidak ada
yang dapat menahan irodah-Nya. Kita manusia walaupun mempunyai kemauan/kehendak
sering mendapat halangan, bahkan gagal. Allah SWT sajalah yang memiliki
kekendak dan kemauan yang mutlak. Allah SWT berfirman dalam QS Al Qashash ayat
68 :
/uur ß,è=øs $tB âä!$t±o â$tFøsur 3 $tB c%2 ãNßgs9 äouzÏø:$# 4 z`»ysö6ß «!$# 4n?»yès?ur $£Jtã tbqà2Îô³ç ÇÏÑÈ
Artinya : Dan
Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya. sekali-kali tidak
ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan (dengan Dia).
9.
Allah bersifat Ilmu (Maha Mengetahui)
Maksudnya,
yang ada di alam semesta ini, baik yang tampak maupun yang tidak tampak
diketahui oleh Allah, dipelihara, digerakkan, ditumbuhkan, diawasi oleh Allah,
tidak ada yang terlenakan, semuanya tidak lepas dari hokum-hukum atau
sunatullah. Firman Allah dalam QS Al-Baqarah ayat 231:
(#qà)¨?$#ur ©!$# (#þqãKn=ôã$#ur ¨br& ©!$# Èe@ä3Î/ >äóÓx« ×LìÎ=tæ ÇËÌÊÈ
Artinya : Dan
bertakwalah kepada Allah serta Ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui
segala sesuatu.
10.
Allah bersifat Hayat (Maha Hidup)
Maksudnya, Dia hidup kekal tidak akan mati atau rusak. Dialah
sumber segala kehidupanyang ada di alam semesta ini. Allah tidak pernah
mengantuk, lalai, lupa, tidur. Dia hidup dan terus berjaga, mengawasi seluruh
peredaran alam semesta ini. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah
Ayat 255 :
ª!$# Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd ÓyÕø9$# ãPqs)ø9$# 4 w ¼çnäè{ù's? ×puZÅ wur ×PöqtR 4
Artinya : Allah,
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
11.
Allah bersifat Sama’ (Maha mendengar)
Maksudnya
pendengaran Allah tidak terbatas seperti pendengaran manusia. Allah mendengar
semua suara atau percakapan dan doa seluruh makhluk-Nya di alam ini. Suara hati
nurani manusia didengar oleh-Nya. Allah mendengar ratapan jiwa manusia yang
sedih. Allah berfirman dalam QS Al-Anfal ayat 42 :
3 cÎ)ur ©!$# ììÏJ|¡s9 íOÎ=tæ ÇÍËÈ
Artinya : Sesungguhnya
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
12.
Allah bersifat Bashar (Maha Melihat)
Maksudnya penglihatan Allah tidak terbatas oleh tempat dan waktu.
Benda yang sekecil dzarah/atompun terlihat oleh Allah. Juga perbuatan seseorang
dimana dan kapan saja pasti dilihat oleh Allah walaupun baru niat. Maka
berhati-hatilah kita berbuat sesuatu/beramal. Allah berfirman dalm QS
Al-Hujurat ayat 18 :
¨bÎ) ©!$# ÞOn=÷èt |=øxî ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 ª!$#ur 7ÅÁt/ $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ
Artinya : Sesungguhnya
Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. dan Allah Maha melihat apa
yang kamu kerjakan.
13.
Allah bersifat Kalam (Berbicara)
Maksunya
Allah tidak bisu. Firman-Nya berupa kalamullah, wahyu yang terkumpul dalam
Al-Qur’an, maupun kitab-kitab sebelumnya
Selanjutnya Bab I Iman Kepada Malaikat Allah SWT
0 komentar :
Posting Komentar