Rabu, 03 Desember 2014

AQIDAH
BAB I : IMAN KEPADA ALLAH
A.    Ta’rif Kepada Allah
Iman artinya percaya atau yakin. Maksudnya percaya bahwa Allah itu ada. Adanya Allah dapat dibuktikan dengan adanya makhluk ciptaannya yakni langit dan bumi serta seisinya. Adanya Allah adalah Esa. Allah tempat mengadu dan memohon. Allah tidak berbiak (tidak berrputra dan tidak diputrakan) dan tiada satupun yang menandingi-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ikhlas 
ö@è% uqèd ª!$# îymr& ÇÊÈ ª!$# ßyJ¢Á9$# ÇËÈ öNs9 ô$Î#tƒ öNs9ur ôs9qムÇÌÈ öNs9ur `ä3tƒ ¼ã&©! #·qàÿà2 7ymr& ÇÍÈ
1.      Katakanlah : “Dia-lah Allah, yang Maha Esa”. Maksudnya dzat Allah tidak terdiri dari beberapa unsur, tidak seperti air yang terdiri dari hydrogen dan oksigen.
2.      Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Kita butuh apa saja mohonlah kepada-Nya (berdoa) yang disertai dengan usaha. Karena usaha dan tawakal harus berdampingan. Segala sesuatu dapat dengan ; Do’a, Usaha, Iman, dan Takwa
3.      Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, anggapan Tuhan berputra dan ada anak Tuhan hanyalah anggapan orang Yahudi dan nasrani yang sangat keliru dalam memandang ‘Uzair dan nabi Isa a.s. sebagai hamba dan utusan Allah.
4.      Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. Karena selain Allah semua adalah makhluk, maka tidak mungkin menyaingi sang Khalik
Kebenaran Allah adalah sebagai satu-satunya Dzat yang berhak untuk disembah/di ibadahi, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-fatihah ayat 5, Al-mukminun ayat 23, Al-Maidah ayat 72, dan Al-Anbiya’ ayat 61 :
x$­ƒÎ) ßç7÷ètR y$­ƒÎ)ur ÚúüÏètGó¡nS ÇÎÈ
Artinya : “Hanya Engkaulah yang kami sembah dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan”
ôs)s9ur $oYù=yör& %·nqçR 4n<Î) ¾ÏmÏBöqs% tA$s)sù ÉQöqs)»tƒ (#rßç7ôã$# ©!$# $tB /ä3s9 ô`ÏiB >m»s9Î) ÿ¼çnçŽöxî ( Ÿxsùr& tbqà)­Gs? ÇËÌÈ
Artinya : Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"
 4n<Î)ur tûtïôtB óOèd%s{r& $Y6øyèä© 4 tA$s% ÉQöqs)»tƒ (#rßç7ôã$# ©!$# $tB Nà6s9 ô`ÏiB >m»s9Î) ¼çnçŽöxî ( Ÿwur (#qÝÁà)Zs? tA$uò6ÏJø9$# tb#uÏJø9$#ur 4 þÎoTÎ) Nà61ur& 9Žösƒ¿2 þÎoTÎ)ur ß$%s{r& öNà6øn=tæ z>#xtã 5Qöqtƒ 7ÝÏtC ÇÑÍÈ
Artinya : Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, Sesungguhnya Aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan Sesungguhnya Aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)."
ôs)s9 txÿŸ2 šúïÏ%©!$# (#þqä9$s% žcÎ) ©!$# uqèd ßxŠÅ¡yJø9$# ßûøó$# zOtƒótB ( tA$s%ur ßxŠÅ¡yJø9$# ûÓÍ_t7»tƒ Ÿ@ƒÏäÂuŽó Î) (#rßç6ôã$# ©!$# În1u öNà6­/uur ( ¼çm¯RÎ) `tB õ8ÎŽô³ç «!$$Î/ ôs)sù tP§ym ª!$# Ïmøn=tã sp¨Yyfø9$# çm1urù'tBur â$¨Y9$# ( $tBur šúüÏJÎ=»©à=Ï9 ô`ÏB 9$|ÁRr& ÇÐËÈ
Artinya : Sesungguhnya Telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
(#qä9$s% (#qè?ù'sù ¾ÏmÎ/ #n?tã Èûãüôãr& Ĩ$¨Z9$# öNßg¯=yès9 šcrßygô±o ÇÏÊÈ
 Artinya : Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan".

Iman kepada Allah adalah meng-esakan Dzat-Nya, sifat-sifat-Nya dengan beribadah hanya kepada-Nya dan inilah Tauhid. Tauhid kepada Allah meliputi dua hal yaitu :
1.      Tauhid Rububiyah : berkeyakinan bahwa hanya Allah satu-satunya pencipta alam semesta ini, yqng memelihara dan memberikan hukukm-hukum-Nya.
2.      Tauhid Uluhiyah : berkeyakinan bahwa hanya Allah satu-satunya Dzat yang berhaj dan wajib disembah, di taati dan dimohoni pertolongan.
Berdasarkan dua macam tauhid ini seorang muslim wajib meyakininya dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam surat An-Nisa ayat 136 :
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãYÏB#uä «!$$Î/ ¾Ï&Î!qßuur É=»tFÅ3ø9$#ur Ï%©!$# tA¨tR 4n?tã ¾Ï&Î!qßu É=»tFÅ6ø9$#ur üÏ%©!$# tAtRr& `ÏB ã@ö6s% 4 `tBur öàÿõ3tƒ «!$$Î/ ¾ÏmÏFs3Í´¯»n=tBur ¾ÏmÎ7çFä.ur ¾Ï&Î#ßâur ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# ôs)sù ¨@|Ê Kx»n=|Ê #´Ïèt/ ÇÊÌÏÈ
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya.
Ayat tersebut menunjukkan  bahwa orang beriman harus konsekuen, harus melaksanakan apa yang diucapkan dan diyakininya itu dalam kehidupan yaitu melakukan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, memperbanyak amal sholeh dan menghindari perbuatan tercela.
Sebagai seorang mukmin kita wajib menyakini dan mengimani adanya Allah dan sifat-sifat-Nya. Sifat-sifat Allah ada yang wajib ada yang mustahil dan ada yang jaiz. Sifat-sifat yang wajib bagi Allah ialah sifat-sifat yang pasti dan wajib ada pada Allah, antara lain :
1.      Allah bersifat Wujud (Ada)
Kita memang tidak dapat melihat Allah, tetapi menyaksikan ada dan teraturnya ciptaan-nyayang berupa alam semesta, maka dengan akal pikiran yang sehat, kita membenarkan bahwa alam semesta dan keteraturan gerak-geraknnya pasti ada yang menciptakan dan mengaturnya. Tidak mungkin benda-benda itu ada tanpa ada yang membuatnya, dan yang membuat alam dan seisinya itu pasti Allah SWT. Kita wajib percaya bahwa Allah itu ada. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS Ali Imran ayat 62 dan QS Al baqarah ayat 163 :
¨bÎ) #x»yd uqßgs9 ßÈ|Ás)ø9$# ,ysø9$# 4 $tBur ô`ÏB >m»s9Î) žwÎ) ª!$# 4 žcÎ)ur ©!$# uqßgs9 âƒÍyèø9$# ÞOŠÅ3ysø9$# ÇÏËÈ
Artinya : Sesungguhnya Ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan Sesungguhnya Allah, dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
ö/ä3ßg»s9Î)ur ×m»s9Î) ÓÏnºur ( Hw tm»s9Î) žwÎ) uqèd ß`»yJôm§9$# ÞOŠÏm§9$# ÇÊÏÌÈ
Artinya : Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
2.      Allah bersifat Qidam (Dahulu)
Allah terdahulu artinya ada tanpa pemulaan, dahulunya Allah tidak seperti dahulunya makhluk, kalau dahulunya makhluk misalnya manusia atau lainnya itu ada permulaannya, yaitu dahulunya tidak ada kemudian menjadi ada lalu akan tidak ada lagi. Allah terdahulu tidak didahului tidak ada tetapi sejak dahulu sudah ada dan tanpa permulaan. Dia adalah pencipta alam semesta. Tidak mungkin ciptaannya lebih dahulu dari penciptanya. Sifat ini disebut Qidam artinya terdahulu atau awal. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al Hadid ayat 3 :
uqèd ãA¨rF{$# ãÅzFy$#ur ãÎg»©à9$#ur ß`ÏÛ$t7ø9$#ur ( uqèdur Èe@ä3Î/ >äóÓx« îLìÎ=tæ ÇÌÈ  
Artinya : Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin[1452]; dan dia Maha mengetahui segala sesuatu.
3.      Allah bersifat Baqa’ (Kekal, Tetap Ada)
Allah pencipta dan pemelihara adalah kekal abadi, semua makhluk mempunyai kelemahan, perubahan, perkembangan dan akhirnya musnah, berarti tidak kekal. Segala sesuatu akan hancur, musnah kecuali Allah, sebagaimana firman Allah dalam Qs Ar Rahman ayat 26-27 :
@ä. ô`tB $pköŽn=tæ 5b$sù ÇËÏÈ 4s+ö7tƒur çmô_ur y7În/u rèŒ È@»n=pgø:$# ÏQ#tø.M}$#ur ÇËÐÈ
Artinya :  Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
4.      Allah bersifat Mukhalafatu Lilhawaaditsi (Berbeda dengan Makhluk-Nya)
Perhatikan contoh berikut :
a.       Pembuat jembatan pasti tidak akan sama dengan jembatannya
b.      Pembuat HP pasti tidak sama dengan HP buatannya
c.       WR. Supratman pasti tidak sama dengan lagu Indonesia Raya
Dari ketiga contoh diatas dapat disimpulkan bahwa antar pembuat dan hasil buatannya pasti tidak sama baik fisik, sifat maupun tabiatnya, begitu juga Allah tidak mungkin sama dengan makhlukNya. Sebaimana firman Allah dalam QS Asy Syura ayat 11 :
ãÏÛ$sù ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 Ÿ@yèy_ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& $[_ºurør& z`ÏBur ÉO»yè÷RF{$# $[_ºurør& ( öNä.ätuõtƒ ÏmŠÏù 4 }§øŠs9 ¾ÏmÎ=÷WÏJx. Öäïx« ( uqèdur ßìŠÏJ¡¡9$# 玍ÅÁt7ø9$# ÇÊÊÈ
Artinya : (Dia) Pencipta langit dan bumi. dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.
5.      Allah bersifat Qiyamuhu binafsihi (Berdiri Sendiri)
Allah berdiri sendiri artinya tidakmemrlukan bantuan dari kekuatan orang lain dalam menciptakan dan memelihara alam jagat raya. Sebagaimna firman Allah dalam QS Ali-Imran ayat 2 :
ª!$# Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd yÛø9$# ãPqs)ø9$# ÇËÈ
Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.
6.      Allah bersifat wahdaniyah (Maha Esa)
Ke-Esaan Allah itu mutlak, artinya allah itu Esa Dzat-Nya, Esa sifat-Nya, dan Esa dalam segala perbuatan-Nya. Esa Dzat-Nya berarti tidak terdiri dari unsur-unsur. Esa sifat-Nya artinya bahwa semua sifat sempurna Allah tidak dapat dipersamakan dengan sifat makhluk. Esa perbuatan-Nya artinya bahwa Allah satu-satunya pencipta, pemelihara dan dalam perbuatan-Nya tidak dicampuri oleh siapapun juga. Sebagimna firman Allah dalam QS Al-Ikhlas ayat 1-4 :
ö@è% uqèd ª!$# îymr& ÇÊÈ ª!$# ßyJ¢Á9$# ÇËÈ öNs9 ô$Î#tƒ öNs9ur ôs9qムÇÌÈ öNs9ur `ä3tƒ ¼ã&©! #·qàÿà2 7ymr& ÇÍÈ
Artinya : Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
7.      Allah bersifat Qudrat (Maha Kuasa)
Maksudnya Allah Maha Kuasa atas segala-galanya. Dia kuasa mencipta dari tidak ada menjadi ada, kuasa menghidupkan dan mematikan, serta memusnahkan. Dia kuasa memberi kekuasaan kepada seseorang yang dikehendaki dan juga kuasa mencabut kekuasaan itu. Dia kuasa memuliakan tetapi juga kuasa menghinakannya. Siapa yang menginginkan kekuasaan, kemuliaan hendaknya taqorubb (mendekatkan diri) kepada Allah SWT. QS Al Mulk ayat 1 :
x8t»t6s? Ï%©!$# ÍnÏuÎ/ à7ù=ßJø9$# uqèdur 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« 퍃Ïs% ÇÊÈ
Artinya : Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
8.      Allah bersifat Irodah (Berkehendak)
Maksudnnya, apa saja yang dikehendaki oleh allah pasti terjadi. Alam dengan segala seisinya terjadi karena kehendak Allah sendiri, bukan kehendak makhluk lain. Tidak ada yang dapat menahan irodah-Nya. Kita manusia walaupun mempunyai kemauan/kehendak sering mendapat halangan, bahkan gagal. Allah SWT sajalah yang memiliki kekendak dan kemauan yang mutlak. Allah SWT berfirman dalam QS Al Qashash ayat 68 :
šš/uur ß,è=øƒs $tB âä!$t±o â$tFøƒsur 3 $tB šc%Ÿ2 ãNßgs9 äouŽzÏƒø:$# 4 z`»ysö6ß «!$# 4n?»yès?ur $£Jtã tbqà2ÎŽô³ç ÇÏÑÈ
Artinya : Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya. sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia).
9.      Allah bersifat Ilmu (Maha Mengetahui)
Maksudnya, yang ada di alam semesta ini, baik yang tampak maupun yang tidak tampak diketahui oleh Allah, dipelihara, digerakkan, ditumbuhkan, diawasi oleh Allah, tidak ada yang terlenakan, semuanya tidak lepas dari hokum-hukum atau sunatullah. Firman Allah dalam QS Al-Baqarah ayat 231:
 (#qà)¨?$#ur ©!$# (#þqãKn=ôã$#ur ¨br& ©!$# Èe@ä3Î/ >äóÓx« ×LìÎ=tæ ÇËÌÊÈ
Artinya : Dan bertakwalah kepada Allah serta Ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
10.  Allah bersifat Hayat (Maha Hidup)
Maksudnya, Dia hidup kekal tidak akan mati atau rusak. Dialah sumber segala kehidupanyang ada di alam semesta ini. Allah tidak pernah mengantuk, lalai, lupa, tidur. Dia hidup dan terus berjaga, mengawasi seluruh peredaran alam semesta ini. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah Ayat 255 :
ª!$# Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd ÓyÕø9$# ãPqs)ø9$# 4 Ÿw ¼çnäè{ù's? ×puZÅ Ÿwur ×PöqtR 4
Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.

11.  Allah bersifat Sama’ (Maha mendengar)
Maksudnya pendengaran Allah tidak terbatas seperti pendengaran manusia. Allah mendengar semua suara atau percakapan dan doa seluruh makhluk-Nya di alam ini. Suara hati nurani manusia didengar oleh-Nya. Allah mendengar ratapan jiwa manusia yang sedih. Allah berfirman dalam QS Al-Anfal ayat 42 :
3 žcÎ)ur ©!$# ììÏJ|¡s9 íOŠÎ=tæ ÇÍËÈ  
Artinya : Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
12.  Allah bersifat Bashar (Maha Melihat)
Maksudnya penglihatan Allah tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Benda yang sekecil dzarah/atompun terlihat oleh Allah. Juga perbuatan seseorang dimana dan kapan saja pasti dilihat oleh Allah walaupun baru niat. Maka berhati-hatilah kita berbuat sesuatu/beramal. Allah berfirman dalm QS Al-Hujurat ayat 18 :
 ¨bÎ) ©!$# ÞOn=÷ètƒ |=øŠxî ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 ª!$#ur 7ŽÅÁt/ $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ
Artinya : Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
13.  Allah bersifat Kalam (Berbicara)

Maksunya Allah tidak bisu. Firman-Nya berupa kalamullah, wahyu yang terkumpul dalam Al-Qur’an, maupun kitab-kitab sebelumnya

Selanjutnya Bab I Iman Kepada Malaikat Allah SWT 

0 komentar :

Posting Komentar